https://pewarta.org/index.php/JPI/issue/feed Jurnal Pewarta Indonesia 2025-10-10T08:11:59+00:00 Haresti Asysy Amrihani, S.Sos., M. Med.Kom redaksi@pewarta.org Open Journal Systems <p><strong>JURNAL PEWARTA INDONESIA (JPI)</strong>, dengan E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1552265888" target="_blank" rel="noopener">2656-6893</a> merupakan Jurnal Berkala Ilmiah dengan double-blind review, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setiap bulan April dan Oktober bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terakreditasi <strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/8038" target="_blank" rel="noopener">SINTA-4</a></strong> sejak 2019, terakhir dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi RI Nomor. 177/E/KPT/2024 tanggal 15 Oktober 2024. berlaku mulai Volume 5 No. 2 tahun 2023 sampai dengan Vol 10 No. 1 Tahun 2028.</p> <p>Fokus terbitan <strong>Jurnal Pewarta Indonesia</strong> adalah bidang ilmu komunikasi, dan atau segala sesuatu yang terkait dengan media, baik media cetak, elektronik maupun siber, media sosial, termasuk juga media luar ruang. Penelitian yang terkait bidang ilmu komunikasi juga dimungkinkan sepanjang berisisan dengan media massa dalam arti luas (radio, televisi, surat kabar, film, ataupun buku). Secara spesifik publikasi yang dimungkinkan adalah, namun tidak terbatas pada:</p> <ul> <li>Komunikasi dan Ketahanan Nasional</li> <li>Komunikasi dan Kebijakan</li> <li>Komunikasi, Perang, dan Konflik</li> <li>Komunikasi Kesehatan</li> <li>Globalisasi dan Dampak Sosial</li> <li>Media, Demokrasi dan Integrasi</li> <li>Literasi Media dan Pendidikan Media</li> <li>Media dan Hukum</li> <li>Media dan Pariwisata</li> <li>Media dan Pengembangan</li> <li>Media, Budaya Populer, dan Masyarakat</li> <li>Media dan Agama</li> <li>Media dan Identitas</li> <li>Politik, Hegemoni, dan Media</li> <li>Gender dan Seksualitas di Media</li> <li>Media Sosial dan Subkultur</li> <li>Pemuda dan Globalisasi Media</li> <li>Teknologi Komunikasi Informasi (TIK)</li> <li>Analisis Audiens</li> <li>Dakwah dan Komunikasi</li> </ul> https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/204 Social Construction of Technology dalam Perspektif Global 2025-05-30T06:25:01+00:00 Wulandari Wurjanti wulandardjan@gmail.com Galih Primanda Permana galihprimanda@gmail.com Irwansyah Irwansyah@gmail.com <p>Studi ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan sistematis terhadap pendekatan <em>Social Construction of Technology</em> (SCOT) dalam berbagai konteks global dengan menggunakan metode <em>Systematic Literature Review</em> (SLR) yang mengacu pada pedoman PRISMA 2020. SCOT memandang bahwa perkembangan teknologi bukan semata-mata ditentukan oleh aspek teknis, melainkan hasil dari proses sosial, interaksi, serta negosiasi makna yang melibatkan berbagai kelompok sosial. Penelitian ini mengidentifikasi 31 artikel jurnal internasional yang relevan dari basis data Scopus pada periode 2020–2025 melalui lima tahapan PRISMA: formulasi pertanyaan penelitian, penetapan kriteria seleksi, pemilihan artikel, penyaringan literatur, dan ekstraksi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa teori SCOT diterapkan luas pada domain teknologi (48,4%), masyarakat (35,5%), dan komunikasi (12,9%), dengan dimensi inovasi sebagai fokus utama. Mayoritas penelitian menggunakan pendekatan kualitatif (83,87%), dan sebagian kecil mengadopsi metode campuran. Kontribusi terbesar berasal dari penulis di Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda. Namun, temuan penting dari studi ini adalah masih minimnya eksplorasi terhadap dimensi komunikasi dalam studi-studi SCOT, padahal komunikasi memainkan peran sentral dalam proses <em>interpretative flexibility</em>, yaitu pembentukan makna teknologi melalui interaksi sosial. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan integrasi lebih kuat antara pendekatan SCOT dan perspektif komunikasi dalam menganalisis konstruksi sosial teknologi. Secara metodologis, pendekatan bibliometrik dan <em>critical discourse analysis</em> juga dapat dikombinasikan untuk menelusuri dinamika wacana sosial yang membentuk penerimaan atau resistensi terhadap teknologi. Studi ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis bagi pengembangan kajian teknologi dan masyarakat yang lebih kontekstual dan inklusif, serta menekankan pentingnya partisipasi aktif kelompok sosial dalam perencanaan dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan budaya masyarakat.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Wulandari Wurjanti, Galih Primanda Permana, Irwansyah https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/246 Transformasi Gaya Komunikasi dan Strategi Kreatif dalam Bincang Online Inspiratif 2025-09-24T06:41:35+00:00 Ni Putu Limarandani limarandani@lspr.edu Tuty Mutiah tutymutiah@gmail.com AA Ketut Patera ketutpatera@gmail.com Made Saisan madesaisan@gmail.com Rajab Ritonga rajab.ritonga@staff.gunadarma.ac.id <p>Perkembangan teknologi digital dan media sosial secara signifikan memengaruhi pola komunikasi di berbagai platform, termasuk program bincang online inspiratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji transformasi gaya komunikasi dan strategi kreatif yang diterapkan dalam produksi konten bincang online selama periode 2021 hingga 2025. Dengan menggunakan metode studi longitudinal dan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengkombinasikan analisis konten terhadap episode-episode bincang online serta wawancara mendalam dengan para produser dan host. Teori komunikasi interpersonal dan teori inovasi media dijadikan kerangka untuk memahami perubahan gaya penyampaian dan kreativitas yang berkembang. Hasil penelitian mengungkapkan adanya evolusi signifikan dalam gaya komunikasi, dari pola penyampaian yang formal dan satu arah menjadi lebih interaktif, personal, dan responsif terhadap kebutuhan audiens digital. Strategi kreatif juga mengalami peningkatan dengan pemanfaatan teknologi multimedia, storytelling yang lebih autentik, serta integrasi feedback dari audiens untuk meningkatkan engagement. Studi ini menegaskan pentingnya adaptasi komunikasi yang dinamis dan inovatif dalam menghadapi perubahan digital agar program bincang online tetap relevan dan mampu menarik perhatian serta memberikan inspirasi secara efektif.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Alina Limarandani https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/218 Wewenang Komisi Penyiaran Indonesia Pasca Penetapan Undang-undang No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja 2025-07-21T08:28:37+00:00 Muhammad Zen Al-Faqih m.z.al.faqih@unpad.ac.id Dadang Rahmat Hidayat dadang.rahmat@unpad.ac.id R. Adi Nurzaman adi.nurzaman@unpad.ac.id Nurul Hudi nurul.hudi@hangtuah.ac.id <p>Penelitian ini membahas kedudukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga negara independen serta perubahan kewenangannya pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU Cipta Kerja). Regulasi tersebut membawa dampak signifikan terhadap reposisi peran KPI dalam sistem penyiaran nasional. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implikasi hukum dari berlakunya UU Cipta Kerja terhadap kewenangan KPI, khususnya dalam ranah perizinan dan pengawasan penyiaran. Metode yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan yurisprudensi, serta berlandaskan pada teori wewenang dan teori lembaga negara. Data dianalisis melalui studi literatur terhadap peraturan perundang-undangan, putusan Mahkamah Konstitusi, serta dokumen relevan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah UU Cipta Kerja berlaku, KPI mengalami pengurangan kewenangan strategis. KPI tidak lagi berwenang mengusulkan alokasi frekuensi penyiaran dan memproses izin penyelenggaraan penyiaran, padahal kewenangan tersebut sebelumnya merupakan instrumen penting dalam menjaga independensi serta kualitas penyiaran di Indonesia. Pengurangan ini menimbulkan kekhawatiran atas melemahnya fungsi KPI sebagai lembaga pengawas independen. Sebagai rekomendasi, penelitian ini menyarankan adanya perubahan dalam UU Cipta Kerja untuk mengembalikan kewenangan KPI di bidang perizinan penyiaran. Hal ini penting agar KPI tetap mampu menjalankan fungsi pengawasan dan menjaga prinsip demokratisasi informasi sesuai amanat reformasi penyiaran.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Zen Al-Faqih Al-Faqih, Dadang Rahmat Hidayat, R. Adi Nurzaman, Nurul Hudi https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/191 Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. PIF 2025-02-10T10:11:01+00:00 Febry Hulaiyyah Hassar febryhuha@yahoo.com <p>Penelitian ini dilakukan di PT. PIF untuk mengetahui sejauh mana faktor komunikasi organisasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di tengah persaingan industri yang semakin ketat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik sampel jenuh, seluruh populasi sebanyak 72 karyawan dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang dirancang untuk mengukur variabel penelitian, kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini menegaskan bahwa keterbukaan, kejelasan, serta efektivitas komunikasi di dalam organisasi mampu meningkatkan rasa puas karyawan terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja. Meskipun demikian, ketiga variabel tersebut secara simultan terbukti memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja dengan kontribusi sebesar 62,3%, sedangkan 37,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Temuan ini menegaskan pentingnya memperkuat komunikasi organisasi sebagai strategi utama dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, sekaligus menjadi masukan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan aspek manajerial lainnya agar kepuasan kerja dapat lebih optimal<em>.</em></p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Febry Hulaiyyah Hassar Febry https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/229 Visual Da‘wah in the Mediatized Era: A Virtual Ethnographic Analysis of Illustrative Content on the Instagram Account @sholahayub 2025-08-24T07:48:10+00:00 Muhammad Sirajuddin akudandia.6873@gmail.com Aniq Nahdia Lulu Annawawie aniqnahdia@gmail.com Tantan Hermansah tantan.hermansah@uinjkt.ac.id Muhammad Fanshoby Fanshoby@uinjkt.ac.id <p>This study examines digital Islamic preaching content on the Instagram account @sholahayub using the media space theory (Nasrullah, 2017) to revisit communication theory within the context of contemporary da’wah. The&nbsp;study&nbsp;assumes posits that visual content and user interactions on social media not only convey religious messages but also collectively shape religious identity and solidarity, particularly in humanitarian issues such as Palestine. The method employed is qualitative analysis based on cyber media analysis across four levels: media space, media document, media object, and user experience, with data consisting of illustrative posts, reflective narratives, and user responses. The findings reveal that semi-realistic illustrations and contemplative captions create a communicative and affective preaching space, where user interactions demonstrate deep emotional and spiritual engagement. These results expand communication theory by showing that social media functions as a dynamic, inclusive, and socially relevant space for the production of religious meaning. In conclusion, digital da’wah through Instagram serves as an effective medium of communication for fostering spiritual awareness, humanitarian solidarity, and strengthened devotion to Allah through transformative visual and emotional experiences.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Sirajuddin, Aniq Nahdia Lulu Annawawie, Tantan Hermansah, Muhammad Fanshoby https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/200 The Role of Public Diplomacy the Indonesia Oscar Selection Committee: A Case Study of Indonesia's Film Submission to the Oscars 2025-03-05T04:41:55+00:00 Stefanus Andriano stefanus.andriano@atmajaya.ac.id <p>This paper aims to explore the question: "How does The Indonesia Oscar Selection Committee (IOSC) contribute to public diplomacy?" Public diplomacy is a widely recognized tool in international relations, used to influence foreign audiences. It involves diplomatic actions taken by both government and non-government actors to advance national interests. Numerous mediums can be employed in public diplomacy, including literature, television, brands, festivals, consumer products, and films. In practice, much of the information about a country often comes from non-state actors, such as Indonesia’s film industry. Ideal public diplomacy requires a collaborative effort between governmental and non-governmental entities (Leonard, 2002). This study examines how the film industry, through the activities of the Indonesia Oscar Selection Committee (IOSC), serves as an instrument of public diplomacy. Using Mark Leonard’s public diplomacy theory, the study employs a qualitative descriptive approach, gathering data through interviews and literature review from both primary and secondary sources. The research offers insights into how IOSC’s activities align with Leonard’s public diplomacy framework, identifying potential gaps between theoretical concepts and real-world practices. Ultimately, the study argues that IOSC has significant potential to promote effective public diplomacy, and it underscores the importance of enhancing collaboration between IOSC and the Indonesian government to optimize IOSC’s role in advancing Indonesia’s international image through cinema.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Stefanus Andriano https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/205 Identity and Struggle of Women Micro, Small and Medium Enterprises in Digital Social Media Communication 2025-07-19T13:16:42+00:00 Priyo Subekti priyo.subekti@unpad.ac.id Susie Perbawasari susie.perbawasari@unpad.ac.id <p>This study explores how female micro-entrepreneurs in Pangandaran construct their identities and narrate their economic struggles through digital communication on social media. Drawing on a qualitative case study approach, the research identifies that social media functions not merely as a marketing tool but also as a symbolic space for self-representation, emotional engagement, and collective empowerment. The findings reveal that identity construction among women entrepreneurs is shaped by a combination of domestic roles, cultural values, religious expressions, and community affiliation. Through platforms such as WhatsApp, Facebook, and Instagram, these women employ simple but consistent communication strategies to promote their businesses, connect with customers, and share personal narratives. Many include culturally embedded elements in their posts, such as local dialects, traditional products, and expressions of gratitude, reflecting their rootedness in local traditions and values. Community networks like Baraya and PPUMI serve as key enablers of cooperative branding and digital literacy, strengthening the social capital among members. This research confirms that digital communication is an essential tool for empowerment, particularly when it aligns with local contexts and gendered experiences. It also highlights the importance of narrative-based digital training and participatory approaches in fostering inclusive digital entrepreneurship. The study contributes to a deeper understanding of how digital media intersects with gender, culture, and economic resilience in tourism-based regions in Indonesia.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Priyo Subekti, Susie Perbawasari https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/207 Representasi Resistensi Perlawanan Perempuan dalam Film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa” 2025-05-30T06:22:43+00:00 Elvera Tiarra Cantika l100210143@student.ums.ac.id Fajar Junaedi fajarjunkuliah@gmail.com <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya representasi stereotip perempuan dalam media, khususnya film, yang mengukuhkan budaya patriarki. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana film <em>Tuhan Izinkan Aku Berdosa</em> merepresentasikan perlawanan terhadap stereotip perempuan dalam konteks sosial budaya Indonesia. Teori semiotika Roland Barthes digunakan sebagai landasan teoritik untuk mengkaji tanda-tanda berupa denotasi, konotasi, dan mitos yang muncul dalam film serta bagaimana makna tersebut dikonstruksi dalam narasi visual. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis semiotika, observasi non-partisipan terhadap adegan-adegan terpilih, dan studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa film tersebut secara kuat menghadirkan simbol perlawanan terhadap kekerasan berbasis gender, otoritas patriarki, serta normalisasi pelecehan seksual. Melalui karakter Kiran, film menampilkan agen perempuan yang kritis, berani, dan mampu menantang sistem opresif. Hasil ini menunjukkan hubungan antara struktur kekuasaan patriarki dan representasi perempuan dalam media. Film ini tidak hanya mencerminkan ketimpangan gender, namun juga mendekonstruksi mitos sosial melalui pesan feminisme radikal dan feminisme gelombang ketiga, yang menjadi strategi komunikasi efektif dalam mendorong kesetaraan gender.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Elvera Tiarra Cantika, Fajar Junaedi https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/209 Struktur Tiga Babak sebagai Pendekatan Naratif dalam Penulisan Dokumenter “Sehelai Kain Harapan” 2025-07-19T12:40:02+00:00 Mayfa Salsabila mayfa21001@mail.unpad.ac.id Teddy. K Wirakusumah teddy@unpad.ac.id Nurmaya Prahatmaja nurmaya.prahatmaja@unpad.ac.id <p>Film dokumenter di Indonesia berkembang pesat sebagai medium penceritaan yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam. Dalam produksi dokumenter, penulisan naskah menjadi elemen penting karena berperan dalam merancang alur narasi yang terstruktur, komunikatif, dan mampu menggugah penonton. Dokumenter “Sehelai Kain Harapan” mengangkat kisah para pengrajin batik difabel di Batik Griya Harapan Difabel, yang merepresentasikan proses berkarya sekaligus perjuangan dan harapan hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses kreatif scriptwriter dalam memetakan alur cerita dari <em>pre-shoot script</em> hingga <em>post-shoot script</em> dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi analisis naratif. Teori struktur tiga babak <em>The Syd Field Paradigm</em>, yaitu babak I (<em>set-up</em>), babak II (<em>confrontation</em>), dan babak III (<em>resolution</em>), digunakan sebagai pendekatan untuk menelaah keteraturan narasi dokumenter ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan struktur tiga babak berperan penting dalam membantu scriptwriter membangun alur yang jelas, runtut, dan dramatis. Setiap adegan dapat terhubung secara berkesinambungan sehingga pesan sosial yang diangkat mampu tersampaikan lebih kuat kepada penonton. Pendekatan ini tidak hanya mempertegas aspek kronologis, tetapi juga memperkaya dimensi emosional dokumenter, sehingga penonton dapat lebih terlibat dalam kisah para pengrajin batik difabel. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan praktik penulisan naskah dokumenter, khususnya dalam memanfaatkan pendekatan naratif untuk menciptakan struktur cerita yang efektif dan menyentuh.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Mayfa Salsabila, Teddy. K Wirakusumah, Nurmaya Prahatmaja https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/221 Efektivitas Saluran Komunikasi Vertikal dan Horizontal pada Lembaga Filantropi Islam di PPPA Daarul Qur’an 2025-07-21T08:45:22+00:00 Ulva Lathifah 2471600086@student.budiluhur.ac.id <p>Komunikasi internal yang optimal merupakan faktor esensial dalam mempertahankan kinerja organisasi, khususnya di sektor sosial keagamaan. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi langsung, serta analisis dokumen pada salah satu lembaga filantropi Islam yang memiliki reputasi nasional Laznas PPPA Daarul Qur’an. Tujuan kajian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas saluran komunikasi vertikal dan horizontal dalam konteks lembaga filantropi Islam. Hasil kajian mengungkapkan bahwa komunikasi vertikal—antara pimpinan dan bawahan—bersifat formal dan mengikuti struktur organisasi, namun sering kali belum mampu merespons perubahan yang terjadi di lapangan secara cepat. Sebaliknya, komunikasi horizontal antarpegawai atau antarbagian menunjukkan karakteristik yang lebih fleksibel dan adaptif, meskipun berisiko memunculkan tumpang tindih informasi jika tidak ditata dengan sistem koordinasi yang baik. Temuan tersebut menekankan pentingnya pengembangan sistem komunikasi dua arah yang efektif, serta integrasi teknologi informasi guna memperlancar arus komunikasi dalam organisasi.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ulva Lathifah Ulva https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/222 Framing Model Gamson dan Modigliani pada Pemberitaan Kasus Korupsi PT Timah 2024 di Kompas.com dan Tempo.co 2025-08-05T05:29:23+00:00 Aditya Angga Yulianto adityaangga750@gmail.com Afdal Makkuraga Putra afdalmakkuraga@gmail.com Ponco Budi Sulistyo poncobs@gmail.com <p>Korupsi di Indonesia masih menjadi persoalan struktural yang melemahkan tata kelola pemerintahan dan menggerus kepercayaan publik. Salah satu kasus besar pada tahun 2024 adalah skandal korupsi PT Timah yang mengakibatkan kerugian negara hingga Rp271 triliun. Penelitian ini bertujuan membandingkan konstruksi pemberitaan kasus tersebut dalam dua portal berita nasional, Kompas.com dan Tempo.co, dengan menggunakan model analisis <em>framing</em> Gamson dan Modigliani. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, paradigma konstruktivisme, dan teknik analisis teks. Data terdiri dari 10 berita hasil seleksi purposif yang diterbitkan antara Maret hingga Desember 2024, masing-masing lima dari Kompas.com dan Tempo.co. Analisis menemukan bahwa <em>framing</em> dominan dalam kedua media adalah korupsi sebagai persoalan hukum dan keadilan. Kompas.com menekankan aspek proses hukum seperti penyitaan aset, penahanan tersangka, dan jalannya persidangan. Tempo.co lebih menyoroti dimensi sistemik, seperti skala kerugian negara dan lemahnya vonis pengadilan. Dalam <em>framing</em> korupsi sebagai dampak terhadap lingkungan dan masyarakat, Kompas.com lebih fokus pada dampak sosial-ekonomi, sementara Tempo.co menggarisbawahi kehancuran ekologis dan korban jiwa akibat tambang ilegal. Perbedaan penekanan ini menunjukkan adanya orientasi redaksional yang khas dari masing-masing media. Temuan penelitian ini mengonfirmasi bahwa media berperan aktif dalam membentuk persepsi publik atas isu korupsi, tidak hanya melalui fakta, tetapi melalui konstruksi makna. Studi ini memberikan kontribusi pada kajian komunikasi politik dan media, khususnya dalam memahami dinamika <em>framing</em> atas isu-isu strategis dalam tata kelola sumber daya alam.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Aditya Angga Yulianto, Afdal Makkuraga Putra, Ponco Budi Sulistyo https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/227 Pengaruh Brand Ambassador dan Social Media Marketing terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi MYBCA dengan Brand Awareness sebagai Variabel Intervening pada Followers Instagram @goodlifebca 2025-08-08T09:34:23+00:00 Muhammad Diky Darmawan 55222110016@student.mercubuana.ac.id Achmad Jamil achmadjamil@gmail.com <p>Perkembangan teknologi digital mendorong industri perbankan untuk menghadirkan layanan berbasis aplikasi guna meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transaksi bagi nasabah. Namun demikian, rendahnya kesadaran merek dan kurang optimalnya strategi pemasaran digital masih menjadi tantangan dalam mendorong keputusan penggunaan aplikasi perbankan digital seperti MYBCA. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dirumuskan untuk menjawab bagaimana pengaruh <em>Brand Ambassador</em> dan <em>Social Media Marketing</em> terhadap Pengambilan Keputusan Penggunaan Aplikasi MYBCA, serta bagaimana peran <em>Brand Awareness</em> sebagai variabel intervening. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung dari <em>Brand Ambassador</em> dan <em>Social Media Marketing</em> terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi MYBCA dengan <em>Brand Awareness</em> sebagai mediasi. Penelitian ini didasarkan pada teori komunikasi pemasaran dan model AISAS (<em>Attention, Interest, Search, Action, Share</em>) yang menjelaskan alur perilaku konsumen dalam ekosistem digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode <em>Partial Least Squares Structural Equation Modeling</em> (PLS-SEM). Sampel penelitian sebanyak 200 responden dipilih melalui teknik <em>purposive sampling</em> terhadap <em>followers</em> akun <em>Instagram @goodlifebca</em> yang telah menggunakan aplikasi MYBCA. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner <em>online</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Brand Ambassador</em> berpengaruh positif dan signifikan terhadap <em>Brand Awareness</em> dan Keputusan Penggunaan Aplikasi MYBCA. <em>Social Media Marketing</em> berpengaruh sangat kuat terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi MYBCA, namun pengaruhnya terhadap <em>Brand Awareness</em> tergolong rendah. Temuan ini mengindikasikan perlunya optimalisasi strategi pemasaran digital melalui pemanfaatan media sosial dan figur <em>Brand Ambassador</em> guna meningkatkan kesadaran merek dan mendorong keputusan penggunaan aplikasi perbankan digital secara lebih efektif.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Diky Darmawan https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/237 Representasi Dukun Wanita sebagai Medium Komunikasi dalam Film Dokumenter “Shaman: Whisper from the Dead” 2025-08-31T09:16:30+00:00 Ni Luh Putu Agustin Kanya Dewi luh.putu028@student.unud.ac.id I Dewa Ayu Sugiarica Joni idewaayu@gmail.com Ade Devia Pradipta adepradipta@gmail.com <p><em>Shamanisme</em> Korea merupakan sistem kepercayaan tradisional yang menempatkan dukun, khususnya wanita, sebagai perantara spiritual yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat dan tetap bertahan melalui berbagai transformasi hingga era digital, salah satunya melalui medium film dokumenter. Dokumenter <em>Shaman: Whisper from the Dead</em> merepresentasikan praktik tersebut secara autentik dan menyajikan pembacaan ulang terhadap citra dukun dalam wacana visual kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi dukun wanita digambarkan dalam film dengan berfokus pada adegan, dialog, dan simbol visual yang mewakili dukun sebagai media komunikasi antara manusia, roh, dan dewa. Dengan menggunakan paradigma post-positivisme dan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis satu episode secara mendalam melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Data disajikan dalam narasi deskriptif, tabel, dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan dukun wanita sebagai tokoh sentral dalam praktik spiritual Korea Selatan sebagai pendeteksi gangguan spiritual, fasilitator, dan wadah fisik bagi entitas supernatural. Film dokumenter ini menunjukkan bahwa spiritualitas memberikan ruang bagi wanita untuk membangun otoritas dalam budaya patriarki, sekaligus menggeser stigma negatif terhadap dukun yang sering dikaitkan dengan praktik gelap dalam genre horor atau <em>thriller</em>.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ni Luh Putu Agustin Kanya Dewi, I Dewa Ayu Sugiarica Joni, Ade Devia Pradipta https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/241 Strategi Instagram @Handsfoundation sebagai Ruang Advokasi dalam Intervensi Perdamaian di Palestina 2025-09-09T06:56:28+00:00 Ratu Maulidah Fitriyah maulidahf50@gmail.com Andi Faisal Bakti andi.faisal@uinjkt.ac.id <p>kemanusiaan di media sosial, khususnya terkait konflik Palestina, cenderung reaktif dan kurang terencana, sehingga dampaknya tidak optimal. Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi akun Instagram @handsfoundation.idn sebagai ruang advokasi perdamaian, dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya. Kami menggunakan teori Jan Servaes tentang media di wilayah konflik. Studi ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung, didukung oleh data sekunder dari literatur. Hasilnya, meskipun akun tersebut berhasil menciptakan konten yang relevan dan edukatif, ia kurang transparan mengenai peran mitra strategisnya. Kurangnya transparansi ini mengurangi akurasi, kredibilitas, dan kepercayaan publik. Kami menyimpulkan bahwa kampanye digital harus melampaui fokus emosional dan didukung oleh perencanaan matang, transparansi mitra, serta pelatihan staf yang memadai. Pesan harus disesuaikan dengan konteks lokal dan nilai-nilai kemanusiaan untuk mencapai tujuan perdamaian jangka panjang.</p> 2025-10-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ratu Maulidah Fitriyah, Andi Faisal Bakti https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/251 Membangun Citra Global Artisan Pro sebagai Produk Lokal Berkelas Dunia 2025-09-22T07:07:36+00:00 Riska Afrianti riska.a@lspr.edu Grace Heidy Jane Amanda Wattimena grace.hjaw@lspr.edu Ezra Lidang Noviantina Sihombing 20110240275@lspr.edu Safina Rizkiani Widodo 21110250558@lspr.edu <p>Dalam lanskap pasar kosmetik yang semakin kompetitif, Indonesia menghadapi tantangan dengan masuknya berbagai produk asing. Pasar kosmetik Indonesia merupakan sektor yang sangat dinamis dalam industri kecantikan dan perawatan kulit. Dengan preferensi konsumen yang beragam, baik merek lokal maupun internasional memainkan peran penting dalam memenuhi selera konsumen Indonesia serta mendorong inovasi di sektor kosmetik. Sementara itu, produk kosmetik lokal Indonesia mulai menembus pasar internasional. Diferensiasi menjadi kunci bagi setiap merek untuk bertahan dan berkembang. Artisan Professionnel (Artisan Pro) menjadi studi kasus yang menarik karena keberhasilannya menembus pasar internasional melalui diferensiasi pada satu produk kecantikan, yaitu bulu mata, sementara merek lain menawarkan beragam produk. Meskipun demikian, Artisan Professionnel berhasil membangun posisinya sebagai produsen bulu mata di pasar targetnya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pendekatan public relations inovatif yang dilakukan Artisan Professionnel untuk memperkuat citra profesional sekaligus mendukung ekspansi internasionalnya. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui desain penelitian studi kasus dan kerangka perencanaan strategis public relations oleh Ronald Smith, penelitian ini mengungkap strategi dan taktik yang diterapkan Artisan Professionnel dalam memperkuat posisinya di pasar yang kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan PR dan komunikasi yang terintegrasi serta inovatif, khususnya dalam membangun komunitas autentik dan melakukan diplomasi merek yang komprehensif, merupakan kunci bagi merek lokal untuk memperkuat posisi dan mencapai standar kelas dunia. Hal ini dicapai dengan menonjolkan pesan inti merek, memberdayakan komunitas Make Up Artist (MUA) profesional sebagai mitra strategis, proaktif dalam diplomasi merek melalui partisipasi dan sponsorship di berbagai acara nasional maupun internasional bergengsi, serta pemanfaatan media secara strategis.</p> 2025-10-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Riska Afrianti, Grace Heidy Jane Amanda Wattimena, Ezra Lidang Noviantina Sihombing, Safina Rizkiani Widodo https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/212 Dampak Pornografi Digital Ditinjau dari Perspektif Pierre Bourdieu 2025-07-19T13:32:59+00:00 Ratih Utami Dewi Ratihdewi2305@gmail.com Eli Jamilah Mihardja eli.mihardja@bakrie.ac.id <p>Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat membawa dampak signifikan bagi masyarakat, baik secara positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif yang semakin menjadi perhatian adalah mudahnya akses terhadap konten pornografi digital, yang kini dapat ditemukan hanya dengan mengetikkan kata kunci sederhana di berbagai <em>platform</em> seperti Google, YouTube, maupun televisi berbayar. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran khususnya bagi konsumen muda yang rentan terpapar tanpa pengawasan. Di sisi lain, kemajuan teknologi juga menghadirkan peluang positif berupa kemudahan dalam memperoleh informasi, komunikasi, dan hiburan. Namun, konsumsi pornografi digital dapat menimbulkan konsekuensi serius terhadap pembentukan karakter, perilaku, serta norma sosial dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana dampak konsumsi pornografi digital pada konsumen muda dengan menggunakan kerangka teori Pierre Bourdieu, terutama melalui konsep Habitus dan modal. Habitus digunakan untuk memahami kebiasaan, pola pikir, serta perilaku yang terbentuk dari interaksi berulang dengan konten digital pornografi, sedangkan konsep modal digunakan untuk melihat bagaimana modal budaya, sosial, maupun ekonomi memengaruhi akses serta cara individu mengonsumsi konten tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis literatur, penelitian ini berusaha menjelaskan keterkaitan antara kemudahan akses pornografi digital dengan perubahan perilaku konsumsi generasi muda serta implikasinya terhadap norma sosial dan moral yang berlaku di masyarakat. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai dampak sosial dari digital pornografi sekaligus mendorong pentingnya penggunaan teknologi yang bijak di era digital.</p> 2025-10-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ratih Utami Dewi, Eli Jamilah Mihardja https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/224 Pembentukan Citra Kepemimpinan Digital: Analisis Retorika William Tanuwijaya di Podcast Deddy Corbuzier 2025-08-05T06:40:05+00:00 Thenatha Lintang Aptalitha 2471600078@student.budiluhur.ac.id <p>Kepemimpinan merupakan bentuk pengaruh sosial yang kompleks dan menuntut kajian multidisipliner untuk memahaminya secara utuh. Dalam konteks ini, retorika menjadi aspek penting dalam membentuk citra kepemimpinan, terutama di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi retorika yang digunakan oleh William Tanuwijaya, pendiri dan CEO Tokopedia, dalam membangun citra sebagai pemimpin digital Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah metode analisis isi kualitatif dengan mengacu pada teori retorika Aristoteles, khususnya tiga elemen utama: ethos, logos, dan pathos. Data diperoleh dari transkrip percakapan dalam video podcast yang diunggah di YouTube melalui teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, William Tanuwijaya memanfaatkan ketiga aspek retorika tersebut secara seimbang, sehingga mampu membangun kredibilitas, menyampaikan pesan secara logis, dan menyentuh sisi emosional audiens. Strategi retorika ini tidak hanya memperkuat citra pribadinya sebagai pemimpin, tetapi juga menjadi model inspiratif dalam kepemimpinan digital di Indonesia.</p> 2025-10-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Thenatha Lintang Aptalitha https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/232 Analisis Framing Pemberitaan Pinjaman Online Danacita di Portal Berita Detik.com 2025-08-23T05:32:08+00:00 Ahmad Nafis Nizam Ar-Rozi ahmadnafis222002@gmail.com Dian Purworini dp151@ums.ac.id Vinisa Nurul Aisyah Vinisa_aisyah@sfu.ca <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dilakukan media <em>online Detik.com </em>terkait isu kerja sama antara Danacita dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Metode yang digunakan adalah metode analisis <em>framing</em> model Pan dan Kosicki. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling </em>dengan jumlah sampel 15 berita yang dianalisis menggunakan empat struktur utama teknik Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil dari penelitian ini adalah adanya penggunaan idiom hiperbola oleh Detik.com untuk menunujukkan bagaimana isu mendapatkan perhatian dari masyarakat. Selain itu, penekanan pada reaksi dan persepsi masyarakat yang ditunjukkan pada teras berita, dan kutipan dari narasumber ITB yang ditempatkan di akhir berita.</p> 2025-10-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ahmad Nafis Nizam Ar-Rozi, Dian Purworini, Vinisa Nurul Aisyah https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/194 Brand Awareness dan Electronic Word of Mouth sebagai Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian di e-commerce Blibli 2025-02-25T08:28:29+00:00 Puti Arsyi Nurunnisa sissyaarsyi@gmail.com <p>Blibli sebagai salah satu platform <em>e-commerce</em> berupaya memperkuat keputusan pembelian pelanggan melalui strategi <em>brand awareness</em> dan <em>electronic word of mouth</em> (e-WOM). Namun demikian, jumlah kunjungan Blibli masih berada di bawah pesaing utamanya seperti Shopee dan Tokopedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh <em>brand awareness</em> dan e-WOM terhadap keputusan pembelian konsumen di <em>e-commerce</em> Blibli. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuasi kuantitatif dengan basis komunikasi pemasaran. Data diperoleh melalui survei online terhadap 400 responden pengguna Blibli di wilayah Jabodetabek serta wawancara mendalam dengan tim digital marketing Blibli. Teknik analisis yang digunakan meliputi regresi linear berganda, uji t, dan uji f untuk mengukur hubungan serta pengaruh antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>brand awareness</em> dan e-WOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan <em>brand awareness</em> sebagai variabel yang paling dominan. Temuan ini menegaskan bahwa citra merek yang kuat mampu meningkatkan keyakinan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Sementara itu, analisis SWOT mengindikasikan bahwa Blibli unggul dalam layanan pelanggan, tetapi masih perlu mengoptimalkan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan daya saing di pasar. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pengelola <em>e-commerce</em>, khususnya dalam memperkuat strategi komunikasi pemasaran berbasis digital, membangun brand awareness, serta mengoptimalkan e-WOM sebagai alat promosi yang efektif.</p> 2025-10-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Puti Arsyi Nurunnisa https://pewarta.org/index.php/JPI/article/view/231 Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Pembentukan Konsep Diri pada Anak di Era Digital Desa Manang Sukoharjo 2025-08-23T05:40:31+00:00 Muhammad Nurdin nurdinmuh243@gmail.com Fajar Junaedi fajarjun@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana pola komunikasi interpersonal orang tua berperan dalam membentuk konsep diri anak di era digital, dengan fokus pada konteks sosial di Desa Manang, Sukoharjo. Latar belakang penelitian ini berangkat dari perubahan pola komunikasi keluarga akibat kemajuan teknologi digital yang memengaruhi proses interaksi, kedekatan emosional, serta pembentukan identitas diri anak. Kerangka teori yang digunakan adalah Teori Penetrasi Sosial, yang menjelaskan kedekatan dalam hubungan interpersonal berkembang melalui tahapan pengungkapan diri yang semakin dalam. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologi. Subjek penelitian melibatkan lima keluarga yang dipilih secara <em>purposive</em>, mempertimbangkan variasi tingkat pendidikan, kemampuan penggunaan teknologi orang tua, serta rentang usia anak antara 16–23 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk memperoleh gambaran utuh mengenai dinamika komunikasi dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi autoritatif, ditandai keterbukaan, dukungan emosional, serta interaksi dua arah, berkontribusi terhadap terbentuknya konsep diri anak yang positif, stabil, dan percaya diri. Sebaliknya, pola otoriter maupun permisif cenderung melahirkan konsep diri yang lemah, terfragmentasi, atau tidak konsisten. Temuan ini menegaskan relevansi teori penetrasi sosial dalam konteks keluarga digital, sekaligus menyoroti pentingnya komunikasi reflektif dan empatik. Kesimpulannya, pola komunikasi yang hangat, terbuka, dan penuh dukungan menjadi fondasi utama dalam memperkuat konsep diri anak di tengah tantangan sosial dan teknologi era digital.</p> 2025-10-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Nurdin, Fajar Junaedi