Jurnalisme Damai dalam Pembingkaian Berita Rasisme Mahasiswa Papua di Tribunnews.com dan Detik.com
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini meneliti kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Mahasiswa Papua dipersekusi oleh ormas dan warga sekitar karena diduga merusak bendera merah putih. Aparat keamanan ikut menjaga situasi justru diduga berujar rasis terhadap mahasiswa Papua hingga situasi nasional panas khususnya di daerah Papua dan Papua Barat. Tentu media tidak luput dari peristiwa tersebut untuk menentukan sikap dalam sebuah berita. Jika berita tidak mempertimbangkan penyelesaian konflik atau memperkeruh situasi menjadi panas maka di sinilah muncul jurnalisme damai (peace journalisme) sebagai wadah perdamaian dan berakhirnya konflik. Penelitian ini bertujuan, pertaa, untuk mengetahui framing tribunnews.com dan detik.com dalam berita kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua, dan kedua mengetahui jurnalisme damai dalam berita tribunnews.com dan detik.com terkait kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua. Hasilnya, frame tribunnews.com dan detik.com sama-sama meletakan mahasiswa Papua sebagai korban rasisme dan tidak bersalah. Sementara praktik jurnalisme damai bagi tribunnews.com selalu berusaha menyampaikan keadilan bagi mahasiswa Papua untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedangkan detik.com berusaha menyampaikan rekonsiliasi bahwa ujaran rasisme menyangkut bangsa Indonesia.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ayu, U.R. (2017). Jurnalisme Damai (Peace Journalism) dalam Kerukunan Antarumat Beragama (Analisis Framing Kompas.com terhadap Isu Rohingnya). Kajian Islam Interdisipliner. 2(2),
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: Pelangi Aksara.
Denzin, K. N. & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Researsch. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indah, S., Ica, W. (2013). Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan Konflik di Media Online (Analisis Isi Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id tentang Konflik Kelompok Islam Syiah di Sampang). Jurnal Ilmu Komunikasi Avant Garde, 1(1).
Iskandar., Dudi, S., Rini, L. (2016). Mitos Jurnalisme. Yogyakarta: Andi
Jusuf, E.I & Sriyanto, F.R. (2001). Rasisme: Dokumentasi Dokumen-Dokumen Internasional tentang Rasisme. Jakarta: Soldaritas Nusa Bangsa
McGoldrick, Annabel & Lynch, J. (2001). Peace Journalisme: How to Do It?, Jurnalisme Damai: Bagaimana Melakukannya? Terjemahan: Ign Haryanto. Jakarta: Lembaga Studi Pers Pembangunan (LSPP) dan The British Council.
Raihan, N. (2017). Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan Pembakaran Gereja di Aceh Singkil Pada Harian Waspada. Jurnal Komunikasi Global, 6(1).
Romli, A.S. (2012). Jurnalistik Online. Jakarta: Nuansa Cendekia.
Ruslan, R. (2013). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Santana, K.S. (2005). Jurnalisme Kontenporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Samovar, A. L. dkk. (2010). Communication Between Cultures, Seventh Edition. Penerjemah Indri Argaretha
Sobur, A. (2012). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryawati, I. (2011). Jurnalistik Suatu Pengantar Teori & Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Syam, H.M. (2016). Jurnalisme Damai Memahami Sistem Pemberitaan di Daerah Konflik. Yogyakarta: Samudra Biru.
Vera, N. (2008). Pengantar Komunikasi Massa. Tangerang: Renata Pratama Media.
Wendratama, E. (2017). Jurnalisme Online Panduan Membuat Konten. Online yang Berkualitas dan Menarik. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Yunus, S. (2010). Jurnalitik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.