Makna Simbolik Komunikasi Antarbudaya pada Perayaan Grebeg Sudiro di Kota Solo

Main Article Content

Betty Gama
Henny Sri Kusumawati

Abstract

Grebeg Sudiro merupakan salah satu perayaan budaya di Indonesia yang menunjukkan keharmonisan antara suku Jawa dan masyarakat Tionghoa yang bertempat tinggal di wilayah Solo khususnya di Kampung Sudiroprajan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik perayaan Grebeg dan Sudiro  pada Tahun Baru Imlek di Solo, proses terbentuknya Grebeg Sudiro sebagai salah satu bentuk komunikasi antarbudaya antara penduduk pribumi dengan etnis Tionghoa, dan implikasi Grebeg Sudiro terhadap perkembangan kebudayaan Tionghoa serta perkembangan pariwisata di kota Solo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data dan metode. Hasil penelitian menunjukkan Grebeg Sudiro merupakan rangkaian acara kegiatan di Kampung Sudiroprajan untuk menyelaraskan keberagaman dalam menciptakan harmonisasi antara warga Jawa dan Tionghoa. Kolaburasi perayaan Grebeg Sudiro dan Tahun Baru Imlek merupakan pertunjukan yang layak ditonton. Lampu-lampu lampion di kawasan Pasar Gede bagi masyarakat Solo dianggap hanya sebagai hiburan untuk dinikmati

Article Details

How to Cite
Gama, B., & Kusumawati, H. S. (2023). Makna Simbolik Komunikasi Antarbudaya pada Perayaan Grebeg Sudiro di Kota Solo. Jurnal Pewarta Indonesia, 1(1), 23–33. https://doi.org/10.25008/jpi.v1i1.3
Section
Articles

References

Adriana, Tissania Clarasati. (2011). Tradisi Grebeg Sudiro di Sudiroprajan (Akulturasi Kebudayaan Tionghoa Dengan Kebudayaan Jawa).

Danesi, Marcel. (2010). Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Gama, Betty dan Yoto Widodo. (2017). Konstruksi Sosial Cultural Event sebagai City Branding Kota Solo dalam Dinamika Komunikasi Konsep dan Konteks di Berbagai Bidang Kehidupan. Book Chapter. Yogyakarta: Aspikom Press bekerjasama dengan Galuh Patria Publishing.

Liliweri, Alo. (2003). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya.Yogyakarta: LKis

Moleong, J.L. (2007).Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J.L. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Purwasito, Andrik. (2003). Message Studies: Pesan Penggerak Kebudayaan. Solo: Ndalem Poerwahadiningratan Press.

Purwasito, Andrik. (2015). Komunikasi Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. (2008). Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Suharno. (2017). Catat! Inilah Jadwal Kegiatan Grebeg Sudiro 2017 di Kawasan Pasar Gede dan Kali Pepe, Solo. Selasa, 17 Januari 2017. Tribun Solo.Com.

Tumanggor, Rusmin, Kholis Ridho dan Nurochim. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media

Utama, Mahendra P. (2009). Globalisasi, Diplomasi Kebudayaan, dan Komodifikasi Budaya. Skripsi. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Diponegoro.

Wibowo, I dan Ju Lan, Thung. (2010). Setelah Air Mata Kering: Masyarakat Tionghoa Pasca-Peristiwa Mei 1998, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara