Representasi Resistensi Perlawanan Perempuan dalam Film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa”
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya representasi stereotip perempuan dalam media, khususnya film, yang mengukuhkan budaya patriarki. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana film Tuhan Izinkan Aku Berdosa merepresentasikan perlawanan terhadap stereotip perempuan dalam konteks sosial budaya Indonesia. Teori semiotika Roland Barthes digunakan sebagai landasan teoritik untuk mengkaji tanda-tanda berupa denotasi, konotasi, dan mitos yang muncul dalam film serta bagaimana makna tersebut dikonstruksi dalam narasi visual. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis semiotika, observasi non-partisipan terhadap adegan-adegan terpilih, dan studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa film tersebut secara kuat menghadirkan simbol perlawanan terhadap kekerasan berbasis gender, otoritas patriarki, serta normalisasi pelecehan seksual. Melalui karakter Kiran, film menampilkan agen perempuan yang kritis, berani, dan mampu menantang sistem opresif. Hasil ini menunjukkan hubungan antara struktur kekuasaan patriarki dan representasi perempuan dalam media. Film ini tidak hanya mencerminkan ketimpangan gender, namun juga mendekonstruksi mitos sosial melalui pesan feminisme radikal dan feminisme gelombang ketiga, yang menjadi strategi komunikasi efektif dalam mendorong kesetaraan gender.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abbas, N. (2020). Dampak feminisme pada perempuan. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 14(2), 187–198. https://journal.iain-ternate.ac.id/index.php/alwardah/article/view/296
Adaruddin, S. (2020). Feminisme Perspektif Islam. AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 14(2), 245–253. https://journal.iain-ternate.ac.id/index.php/alwardah/article/view/296/263
Aditia, P., & Yudhistira, N. (2023). Analisis Analisis Unsur Sinematografi Dalam Membangun Realitas Cerita Pada Film Mencuri Raden Saleh. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 5(2), 196–204. https://ejurnal.stikpmedan.ac.id/index.php/JIKQ/article/view/182
Amanda, A., & Nugroho, B. A. (2024). perlawanan tokoh utama perempuan terhadap ketidakadilan gender dalam novel akulah istri teroris karya abidah el khalieqy: kajian feminisme psikoanalisis Karen Horney. Ilmu Budaya, 8, 330–342.
Apriliandra, S., & Krisnani, H. (2021). Perilaku Diskriminatif Pada Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Konflik. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(1), 1. https://doi.org/10.24198/jkrk.v3i1.31968
Ardan, A. F., Madura, U. T., & Indah, P. T. (2024). REPRESENTASI FEMINITAS PEREMPUAN DALAM KONTEN YOUTUBE THE WIZARD LIZ. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(12).
Arfian Suryasuciramdhan, Lapina Lena, Khansa Luqyana Meida, & Yesya Vatria Barasa. (2024). Analisis Perubahan Representasi Gender Dalam Iklan Televisi Di Indonesia. TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial Dan Humaniora, 2(3), 01–13. https://doi.org/10.47861/tuturan.v2i3.1010
Arianto, O. D. (2024). Representasi korban Revenge porn dalam film “Like & Share” melalui analisis semiotika Roland Barthes. Journal Education Innovation (JEI).
Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).” Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74. https://doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462
Citra, S., & Febriana, P. (2022). Gender Role Analysis of Mulan and Bori Khan in Mulan 2020 Film. Indonesian Journal of Cultural and Community Development, 11, 10–21070. https://ijccd.umsida.ac.id/index.php/ijccd/article/view/771
CNN. (2024). 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Tonton Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20240523225201-220-1101429/5-hal-yang-perlu-diketahui-sebelum-tonton-tuhan-izinkan-aku-berdosa#:~:text=Selain soal pelecehan seksual%2C film,yang terjadi di tengah masyarakat.
Connell, R. W. (2005). Growing up masculine: Rethinking the significance of adolescence in the making of masculinities. Irish Journal of Sociology, 14(2), 11–28.
Diantami, T., Yuwana, S. W., & Nurhayati, E. (2023). Pentingnya Pendidikan Bahasa Dalam Membangun Karakter Yang Berbudaya Di SMP PGRI 9 Sidoarjo. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa, 2(2), 132–144. https://prin.or.id/index.php/JURRIBAH/article/view/1512
Ernanda, M. Y. (2023). Feminisme dalam Konteks Etika Kritik dan Refleksi terhadap Pemahaman Tradisional. Literacy Notes, 1(2).
Fatimah. (2021). Semiotik dalam kajian iklan layanan masyarakat (ILM). In Tallasa Media (Ed.), Metzler Lexikon Kunstwissenschaft. https://doi.org/10.1007/978-3-476-04949-0_117
Halizah, L. R., & Faralita, E. (2023). Budaya patriarki dan kesetaraan gender. Wasaka Hukum, 11(1), 19–32. https://www.ojs.stihsa-bjm.ac.id/index.php/wasaka/article/view/84
Hall, S., Nixon, S., & Evans, J. (1997). Representation: cultural representations and signifying practices. London, Sage Publications Ltd.
Haqqu, R., & Hidayati, S. (2023). Feminisme dalam Film Little Women Karya Greta Gerwig. Representasi: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, Desain, Dan Media, 2(1), 23–31. https://ejournal.ikreasia.com/index.php/rjissdm/index%0AFEMINISME
Harahap, N., & Jailani, M. (2024). Eksistensi perempuan dalam budaya patriarki pada masyarakat muslim. Education and Social Sciences Review, 5(2), 80–88.
Harigelita, D., Tandian, E. A., & Sari, N. (2019). Representasi Gender dalam Film Dua Garis Biru (2019). Urban: Jurnal Seni Urban, 3(2), 121–140.
Indra Pratama, Lintang Ratri Rahmiaji, T. L. (2021). RESISTENSI TOKOH UTAMA PEREMPUAN TERHADAP DOMINASI PATRIARKI DALAM SERIAL MUSIKAL NURBAYA (2021). Interaksi Online.
Irma, A., & Hasanah, D. (2019). Menyoroti budaya patriarki di indonesia. Social Work Jurnal, 7(1), 1–129.
Ismawati, R. D., Rohadi, R., & Nulhaqim, S. A. (2019). Peran Politik Ceu Popong dalam Membangun Bangsa yang Harmoni. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 1(2), 79–93.
Kellner, D. (2003). Media culture: Cultural studies, identity and politics between the modern and the post-modern. Routledge.
Kholoud AlGhamdi, A.-B. (2024). Angela Carter and Recreating Femininity in The Bloody Chamber: A Semiotic Analysis. World Journal of English Language, 14(4), 300–305. https://doi.org/10.5430/wjel.v14n4p300
Kumara, A. R. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. In Metodologi Penelitian Kualitatif.
Lankhuizen, T. (2022). From Frames to Feelings: Visual Form, Empathy, and Narrative Engagement in Hollywood Cinema. Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts.
Manesah, D., & Utama, U. P. (2025). Analisis Teknik Camera Shot pada Film Surat Cinta untuk Starla Sutradara Rudi Aryanto. Realisasi : Ilmu Pendidikan, Seni Rupa Dan Desain.
Maulida Laily Kusuma Wati, Fatkhur Rohman, & Tommi Yuniawan. (2023). Analisis Semiotika Roland Barthes dan Nilai Moral dalam Film Pendek Tilik 2018 Karya Wahyu Agung Prasetya. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 9(2), 1306–1315. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i2.3023
Miranda, M., Indonesia, S., Adab, F., Humaniora, D., Sunan, U., & Surabaya, A. (2024). Sistem Patriarki Sebagai Faktor Pemicu Kekerasan Terhadap Perempuan: Analisis Teoritis Dan Empiris. Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 3(5).
Mudjiyanto, B. (2014). Semiotics In Research Method of Communication. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika Dan Media Massa, 16(1), 73–82. https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic.pdf
Muslimin, N. M., & Muna, N. (2024). Analisis Semiotika Feminisme Radikal dalam Film Poor Things. Jurnal PIKMA: Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema, 7(1), 224–237.
Mustaqim, A. H. (2018). Ketertindasan dan Perlawanan Perempuan: Interseksionalitaspada Cerpen “Pohon Api”Karya Oka Rusmini. Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 8(1), 71. https://doi.org/10.17510/paradigma.v8i1.230
Nadia, S., & Hidayat, O. (2022). Representasi Feminisme Dalam Film Live-Action Mulan. KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science, 4(1), 43–54. https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1925
Nugroho, W. B. (2020). Sekilas “REPRESENTASI” menurut Stuart Hall. Sangla Intitute.
Palulungan, L., Ramli, M. T., & Ghufran, M. (2020). Perempuan, masyarakat patriarki & kesetaraan gender. In BaKTI: bursa pengetahuan kawasan timur Indonesia.
Qibtiyah, M., & Aminuddin, A. (2024). REPRESENTASI FEMINISME BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM GADIS KRETEK (TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 4(9), 111–120.
Rachman, R. F. (2020). Representasi dalam film. Jurnal Paradigma Madani, 7(2), 10–18.
Rachmat Kriyantono, S.Sos., M. S. (2014). Teknik Praktis Riset komunikasi. Prenada Media.
Retpitasari, E., & Amaludin, A. R. (2023). Pembentukan Konstruksi Pendakwah Perempuan di Media Massa. Journal of Islamic Communication Studies (JICoS), 1(1), 45–59. https://doi.org/10.15642/jicos.2023.1.1.45-59
Rino Pungkiawan, P. (2022). Analisis Over the Shoulder Shot Dalam Film the King Speech. Jurnal Sense, 5(1), 2022. www.imdb.com.
Rokhimah, S. (2014). PATRIARKHISME DAN KETIDAKADILAN GENDER | MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender. Jurnal Muwazah, 6(1), 1–14. http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/440
Ronanti, R., Diman, P., Perdana, I., Poerwadi, P., & Misnawati, M. (2023). Representasi Nilai Moral Dalam Film My Nerd Girl Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Drama di SMA. Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, Dan Sosial Humaniora, 1(1), 169–183. https://doi.org/https://doi.org/10.59024/atmosfer.v1i1.141
Rosyidah, F. N., & Nurwati, N. (2019). Gender dan Stereotipe: Konstruksi Realitas dalam Media Sosial Instagram. Share : Social Work Journal, 9(1), 10. https://doi.org/10.24198/share.v9i1.19691
Septiadini, D. E. A. (2023). Analisis Semiotik Stereotip Gender dalam Film YUNI. Universitas Pancasakti Tegal.
Setyowati, U. (2015). Kajian Semiotika tentang Etika Komunikasi Anas Urbaningrum dalam Pengaruh Budaya Jawa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 185–192.
Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wacana Media.
Sulung, U., & Muspawi, M. (2024). Memahami Sumber Data Penelitian: Primer, Sekunder, Dan Tersier. EDU RESEARCH, 5(3), 110–116.
Suryaningsih, E., Maria, D., Darta, S., & Widiningrum, R. (2024). INTERNALISASI PATRIARKI DALAM PENGGAMBARAN TOKOH PEREMPUAN MANDIRI : ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL MAYA. 10, 225–238.
Suwastini, N. K. A. (2013). Perkembangan Feminisme Barat Dari Abad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(1), 198–208. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v2i1.1408
Talani, N. S., Kamuli, S., & Juniarti, G. (2023). Problem tafsir semiotika dalam kajian media dan komunikasi: Sebuah tinjauan kritis. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 9(1), 103–116.
Taufik, M. (2020). Sejarah Perkembangan Gerakan Feminisme. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tsaniya, F. N., & Prihandini, A. (2023). Stereotip Perempuan Yang Dialami Oleh Tokoh Amina Dalam Cerita Pendek Amina Karya Shirley Saad. Mahadaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.34010/mhd.v3i1.7639
Umniyyah, Z., Wardhani, Y. K., & Rahayu, N. (2024). Representasi Keperempuanan dan Sistem Patriarki dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 4(3), 384–395.
Uswatun Hasanah, S. (2023). Dari Stereotype hingga Subordinasi Perempuan dalam Series Gadis Kretek 2023 Karya Ratih Kumala. J-SES : Journal of Science, Education and Studies, 2(3), 69–82. https://doi.org/10.30651/jses.v2i3.20976
Watie, E. D. S. (2016). Representasi Wanita Dalam Media Massa Masa Kini. Jurnal The Messenger, 2(2), 1–10.
Wibisono, P., & Sari, Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 7(1), 30–43.
Wijaya, J. A., & Firmanto, A. D. (2021). Representasi Gender Pada Film Tilik Menurut Studi Semiotik Roland Barthes. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 166–176. https://doi.org/10.14710/interaksi.10.2.166-176
Wiputri, F. (2024). ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’: Upaya ‘Tanggung’ Menembus Batas Moralitas. Konde.Co. https://www.konde.co/2024/05/tuhan-izinkan-aku-berdosa-upaya-tanggung-menembus-batas-moralitas/#:~:text=Sayang%2C Kiran Belum Tentu Menang,yang berkaca dari kasus SJ.
Zahra Nabila Afanin. (2023). Male Entitlement Bagian Stereotipe Gender (Analisis Semiotika). Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA), 1(1), 88–109. https://doi.org/10.30762/kjourdia.v1i1.1386