Konstruksi Makna Kencan bagi Perempuan Pengguna Situs Pencarian Jodoh Bumble di Kota Cilegon
Main Article Content
Abstract
Aplikasi kencan online kian populer di Indonesia terlebih sejak pandemi COVID-19. Aplikasi kencan semakin banyak digunakan sebagai alternatif untuk bersosial dan mencari pasangan. Aplikasi Bumble berbeda dengan aplikasi kencan lainnya, Bumble memberi kesempatan bagi wanita untuk proaktif membuka percakapan atau berkenalan. Fenomena kencan yang dilakukan oleh perempuan untuk mendapatkan jodohnya, membuat pergeseran makna pada kencan tradisional atau kencan pada zaman dahulu. Pemaknaan kencan yang dahulu perkenalan dilakukan terlebih dahulu oleh kaum laki-laki, namun saat ini perempuan tidak malu atau gengsi untuk memulai perkenalan terlebih dahulu. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk mengetahui bagaimana konstruksi makna kencan di situs pencarian jodoh Bumble pada perempuan. Penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori computer mediated communication (CMC) dan teori konsruksi sosial Berger dan Luckmann. Dengan metodologi penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivis. Hasil penilitian menunjukkan bahwa perempuan pengguna aplikasi Bumble di Kota Cilegon tidak gengsi untuk mengajak kencan pada laki-laki yang ia temui di aplikasi Bumble dan kencan yang dilakukan hanya sebuah hiburan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Adian, D. G. (2016). Pengantar Fenomenologi. Depok: Penerbit Koekosan.
Althaus, S. L. (1997). Computer‐mediated communication in the university classroom: An experiment with on‐line discussions. Taylor & Francis. https://doi.org/10.1080/03634529709379088
Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (3 ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hamzah, H. (2021). Pergeseran Makna Kencan. Diambil 20 Juli 2022, dari https://www.zenius.net/blog/pergeseran-makna-kencan
Kari, D. (2023). Statistik Pendapatan dan Penggunaan Aplikasi Kencan (2023). Diambil 20 Juli 2022, dari https://www.businessofapps.com/data/dating-app-market/
Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran.
Pramesti, I. A. (2021). Penggunaan Aplikasi Tinder Sebagai Ajang Pencarian Jodoh (Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Di Kota Bandung). Skripsi: Universitas Pasundan Bandung.
Satrio, R. (2010). Hubungan Antara Komunikasi Keluarga Dengan Prestasi Belajar Anak di Sekolah. Manajemen Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Thurlow, C. (2005). Computer Mediated Communication: Social Interaction and The Internet. New Delhi: Sage Publications.
Thurlow, C., & Aiello, G. (2007). National pride, global capital: A social semiotic analysis of transnational visual branding in the airline industry. Visual communication, 6(3), 305–344.
Wattimena, G. H. J. A., Ramadhani, Y. D., & Marsetio. (2022). Second Account Instagram sebagai Ruang Ekspresi Generasi Milenial Grace. Jurnal Pewarta Indonesia, 4(2), 212–222.