Representasi Makna Lirik Lagu Lekas Pulih bagi Pasien Covid-19

Main Article Content

Hendra Hendra
Umaimah Wahid

Abstract

Artikel ini berisi Analisis Semiotika lirik lagu “Lekas Pulih” Karya Fiersa Besari. Metode semiotika yang akan digunakan adalah semiotika Saussure. Dalam teori Saussure dijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang saling berhubungan yaitu penanda (signifier), petanda (signified). Proses ini menghubungkan antara lirik lagu dengan dunia eksternal yang sesungguhnya. Hasil penelitian ini, lirik lagu “Lekas Pulih” memiliki makna yang saling berkaitan dan mengandung pesan motivasi yang sangat kuat, karena di dalamnya terdapat banyak kata-kata yang sifatnya sangat membangun dalam memberikan motivasi kepada pasien yang terpapar Covid 19, serta meyakinkan mereka untuk sembuh dan berharap situasi akan kembali pulih. Lirik itu memotivasi para tenaga medis, dan pasien yang terkonfirmasi covid 19, jangan pernah berhenti untuk berjuang dalam keadaan yang sangat sulit tapi bisa memotivasi dan menguatkan satu sama lain. Model teori dari Saussure lebih memfokuskan perhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitian terhadap lirik lagu "Lekas Pulih" ini, peneliti membuat interprestasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait akan dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure.

Article Details

How to Cite
Hendra, H., & Wahid, U. (2021). Representasi Makna Lirik Lagu Lekas Pulih bagi Pasien Covid-19. Jurnal Pewarta Indonesia, 3(1), 59–66. https://doi.org/10.25008/jpi.v3i1.63
Section
Articles

References

Budiman, K. (1999). Kosa Semiotika, Yogyakarta: LkiS.

Djohan. (2003). Psikologi Kegelapan, Yogyakarta: Buku Baik.

Djajasudarma. (1999). Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna, Bandung: PT. Refika Aditama.

Effendy, O. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fiske, J. (2004). Cultural and Communications Studies, Yogyakarta: Jalasutra.

Fanani, F. (2013). Semiotika Strukturalisme Saussure. The Messenger, 5(1), 10–15.

Gufron, M. Nur & Risnawita, R. (2010). Teori-teori psikologi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Goup.

Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Sobur, A. (2002). Analisis teks media suatu analisis untuk wacana, analisis semiotika dan analisis framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Subyakto, Sri Uteri & Nababan. (1992). Psikolinguistik: Suatu Pengantar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

David, C & Kitrina, D. (2011). What’s in a song? How songs contribute to the communication of social science research. British Journal of Guidance & Counselling, 39(5), 439- 454.

Gretchen, L, Rob Lawson & Sarah, T. (2010). The symbolic consumption of music. Journal of Marketing Management, 26(7), 671-685.

Wibowo, I. S. W. (2013). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Saragih, J. (2005). Aspek Komunikasi dalam Taur-Taur (Musik Vokal Masyarakat Simalungun). Etnomusikologi, 1(2), 204-221.