Fenomena Penggunaan E-Wallet di Kalangan Pengusaha Warung Makan di Perkantoran Jakarta

Main Article Content

Timotius Rudyanta

Abstract

Di Indonesia mulai bermunculan layanan keuangan berbasis digital, salah satunya adalah E-wallet. Go-Pay merupakan dompet virtual untuk menyimpan Go-Jek credit yang bisa digunakan untuk membayar transaksi. Go-Pay telah memperluas jangkauan hingga ke usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Fenomena ini menunjukkan adanya suatu perubahan dalam media pembayaran yang terjadi pada masa lampau dan masa kini. Hal ini karena adanya perubahan jaman, semua ingin lebih mudah seiring dengan majunya teknologi. Peneliti menggunakan teori Phenomology of Perception untuk mengungkapkan fenomena dengan cara melihat keterikatan antara individu tidak bisa dipisahkan karena individu melakukan interaksi. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena ingin memahami fenomena scan QR code yang terjadi dengan menggunakan pemikiran Merleau Ponty. Unit analisisnya adalah persiapan pedagang UMKM dalam menghadapi fenomena pembayaran melalui scan QR code Go-Pay. Peneliti melakukan wawancara terhadap lima pemilik dan karyawan warung makan. Peneliti juga melakukan observasi atas hasil wawancara. Kesimpulan penelitian, banyak pedagang UMKM yang belum memahami fenomena Go-Pay ini disbanding dengan  yang paham  fenomena ini. Hal ini karena kurangnya perhatian dari Go-Pay dalam menjelaskan kegunaan dari scan QR Go-Pay kepada pedagang UMKM. Banyak pedagang UMKM yang mengikuti pedagang lainnya tanpa memahami kegunaan scan QR Go-Pay.

Article Details

How to Cite
Rudyanta, T. (2023). Fenomena Penggunaan E-Wallet di Kalangan Pengusaha Warung Makan di Perkantoran Jakarta. Jurnal Pewarta Indonesia, 2(1), 41–48. https://doi.org/10.25008/jpi.v2i1.27
Section
Articles

References

Admin Nontunai. (2018). Kenakan Biaya Isi Ulang Rp 1000, ini Kekuatan yang Dimiliki Gopay. dalam http://www.nontunai.com/kenakan-biaya-isi-ulang-rp-1000-ini-kekuatan-yang-dimiliki-gopay/

Berdesa.com. (2018). Apa Beda UKM dengan UMKM, Ini Penjelasannya. dalam http://www.berdesa.com/apa-beda-ukm-dengan-umkm-ini-penjelasannya/#forward

Cermati.com. (2018). dalam https://www.cermati.com/e-money/gopay

Dyah Ikhsanti. (2018). Munculnya Berbagai E-Wallet Di Indonesia Untuk Transaksi Lewat Ponsel. Dalam https://www.aturduit.com/articles/bangkitnya-penyedia-ewallet/

Fatimah Kartini Bohang. (2018). Go-Pay Bisa Dipakai Bayar Makanan di Warung, Caranya? Dalam https://tekno.kompas.com/read/2018/05/08/16572517/go-pay-bisa-dipakai-bayar-makanan-di-warung-caranya

Go-jek. (2018). GO-JEK Wirausaha Cetak Ratusan UMKM Siap Saing. Dalam https://www.go-jek.com/blog/go-jek-wirausaha-Bandung/

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press.

Kompastv. (2018). Kini Go-Pay Bisa Dipakai Bayar Makanan di Warung, Lho!. Dalam https://www.youtube.com/watch?v=fufTJd5qhkw.

Kuswarno, Engkus. (2009). Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomologi

Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, M. (2011). Mengenal Kecanggihan Implementasi Teknologi QR Code. Dalam https://www.maxmanroe.com/mengenal-kecanggihan-implementasi-teknologi-qr-code.html

Marshall, George J. (1949). A Guide to Merleau-Ponty’s Phenomenology of Perception

Merleau-Ponty, Maurice. (2005). Phenomenology of Perception

Muhammad, Idris. (2019). Hasil Survei: Go-Pay Jadi Uang Elektronik Paling Banyak Dipakai di RI. Dalam https://finance.detik.com/moneter/d-4398523/hasil-survei-go-pay-jadi-uang-elektronik-paling-banyak-dipakai-di-ri?_ga=2.53777327.64511154.1548763170-364939030.1542440826

Mustikarani, T.D., Irwansyah. (2019). Pemanfaatan Teknologi Infomrasi dan Komunikasi dalam Industri Fashion di Indonesia. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Vol. 2(1): 8-18.

Puspita, Melia Irene. (2019). Marketing Public Relatin Peremajaan Merek sebagai Strategi Pemasaran dalam Membangun Citra Produk Baru, Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Vol 2(1): 19-26.

Yuniarto, Topan. (2019), Masa Depan Jaringan 5G dan Perilaku Komunikasi Digital. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Vol. 2(1): 1-7.